Powered by Blogger.
RSS

Do Not Talk To Strangers..!, But...

Beberapa waktu yang lalu, aku ajak Faiz ke kantor Oriflame di Sudirman.
Ini baru yang kedua kalinya, jadi masih agak keder. Biasanya semua urusan di selesaikan secara online, tapi karena ada undangan khusus dari managemen dan sekalian ketemu directorku, mbak Yuni, jadi dibela-belain lah bermacet-macet ria ke Jakarta.
Pas berangkat nggak ada masalah, aku masih inget alurnya.Turun di halte karet, nyeberang, dll..
Pulangnya aku kembali ke halte itu, tapi kok..udah hampir sejam, nggak ada tanda-tanda bis jurusan Tangerang yang lewat ya..?
Datang seorang laki-laki mendekat, nanya sok akrab ; "mo kemana bu..?"
Aku diem aja, senyum dikiit banget tanpa noleh yang artinya "don't disturb us !"
Kebetulan nih, fikirku, mumpung ada contoh, sekalian ngajarin Faiz tentang salah satu poin dari safety rules yaitu "do not talk to stranger.."
Jadi langsung aku jelasin ke Faiz tentang poin tersebut, what, why,how,where, bla bla bla...
................
2 jam kemudian..

Faiz udah kecapean..
aku juga...
bis belum lewat juga..
laki-laki yang tadi mendekat lagi " emang mo kemana bu...?" dia bertanya lagi.
akhirnya, hopeless...aku jawab juga, dengan enggan (gengsi dong..! kan abis ngajarin Faiz..)
"Tangerang..."
"Ooo..tangerang..,bukan disini nunggunya bu..tapi di seberang" katanya sambil menunjuk halte yang ada di seberang jalan. 
Gubrak.!
Langsung aku bilang terimakasih, trus nggamit tangan Faiz naik lagi ke jembatan penyeberangan yang tadi udah dilewatin, sambil klarifikasi.."emang siih..,we shouldn't talk to strangers, but...bla-bla bla...."

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment