Powered by Blogger.
RSS

Investasi Reksadana

Efek sering nonton talk show-nya para Financial Planner, aku jadi penasaran sama yang namanya Reksadana. Pasalnya, semua Financial Planner tersebut menyarankan Reksadana sebagai pilihan investasi yang pas buat semua, bukan cuma buat orang kaya yang udah kelebihan uang, tapi justru pas buat kita-kita yang masih pas-pasan (kita..? gw aja kali ya?).

Sebenernya Reksadana itu apa siih.?
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. (Wikipedia)

Singkatnya begini ;
Kita dan para pembeli (unit penyertaan) reksadana lainnya, kumpulin uang ke manajer investasi, trus sama tu manager,uang yg ngumpul itu di kelola dengan cara di invest ke berbagai macam usaha. Naah.., keuntungan dari usaha  itu nantinya dibagikan ke kita dalam bentuk return ( bagi hasil ).

Dimana kita bisa beli Reksadana...?
Dulu, katanya reksadana bisa dibeli di hampir semua cabang bank, tapi sekarang,cuma bank yang punya sertifikat (apa gitu namanya, lupa eike..) yang bisa menjual reksadana.
Aku pernah hunting ke berbagai cabang bank Mandiri dan BCA, malah kebanyakan CS bank gak ngeh apa itu Reksadana (kok bisa sih..?), malah ujung-ujungnya di tawarin asuransi. Akhirnya ketemu juga, di kantor cabang yg paling besar. Kalo di tangerang,bisa beli di Bank Mandiri cabang pasar Anyar.
Jadi, kalo mau beli, cari kantor cabang yg terbesar dari bank tsb, insya allah ada.
Tapi kalo mau yang lebih pasti, datanglah ke Commonwealth Bank atau Schroders. Dua tempat itu udah pasti jual reksadana, dengan banyak pilihan.

Caranya..?
Siapin uangnya (ya ealah..!), KTP dan kartu NPWP, trus dateng ke bank, trus bilang deh sama mbak2 CS nya, mo beli Reksadana,gitu.
Biasanya kalo pertama pertama beli, diminta isi quesioner yang menguji pemahaman kita akan resiko investasi. Maksudnya untuk menentukan jenis reksadana yang pas buat kita.

Oya, ada macam-macam jenisnya, tapi intinya sih  4 ;
1.Pasar uang
2.pendapatan tetap
2.Campuran
3.Saham
Makin kebawah makin besar keuntungannya, tapi makin besar juga resikonya. Jadi kalo mau yang aman, pilih yg no 1 ato 2, kalo mau cepet hasilnya, dan gak takut resiko,pilihlah no 3/4.

Kita juga bisa beli reksadana dengan sistem Auto Invest, yaitu nyicil tiap bulan di debet dari rekening.
Kalo di Bank Mandiri minimal lima ratus ribu/bln, tapi di CommBank, ada yang mulai dari seratus ribu/ bln.

Halalkah...? 
Buat kita-kita yang muslim, tersedia reksadana syariah yang insya allah halal.

Amankah..?
Reksadana bukan produk bank, jadi gak dijamin oleh bank tempat kita beli, dan gak masuk kedalam program penjaminan simpanan, jadi gak dijamin pemerintah juga.
Bank hanya bertindak sebagai agen penjual Efek Reksadana.
Dan yang namanya usaha, pasti ada resiko ruginya juga.
Truus..., bisa ilang dong uang kita...?
Hehehe....tenaaang !, walopun gak dijamin pemerintah, tapi kegiatannya diawasi secara seksama oleh pemerintah. Jadi, menurutku sih relatif aman ya... lebih besar prospek keuntungannya daripada kerugiannya.

Apa hanya untuk orang kaya..?
Reksadana ini buat semua umat. Kalo kita punya uang cuma Rp.100.000 pun udah bisa tuh beli, bisa kan nyisihin Rp.100.000 sebulan? tinggal ngurangin jajan bakso aja, pasti bisa.

Ini aku share pengalamanku waktu pertama beli reksadana di bulan Juni 2012 sebesar 5 juta, pas aku jual di bulan Maret 2013, nilainya udah bertambah jadi Rp. 5.723.617. Lumayan banget kan..?
Coba kalo ditaro di bank, kali malah berkurang nilainya karena kena biaya tiap bulan, belum lagi godaan buat gesek ATM dimana-mana, hehe...


Gimana cara jualnya..?
Mudah banget, tinggal dateng lagi ke bank, bawa bukti pembelian, trus bilang ke CS, mo jual reksadana. Uang akan ditransfer ke rekening maksimal 7 hari setelahnya. Bisa juga lewat internet banking.

Gimana...?
Mudah dan fleksibel kan..? Coba yuuk.....!





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

AYA YAMAMOTO

Matanya sipit khas oriental, sekilas seperti ras sebagian mahasiswa yang belajar disini. Aku agak heran waktu dia duduk sendirian di jam istirahat, jeda ke sesi berikutnya.Biasanya mahasiswa disini pada ngerumpi di kantin pas jam istirahat begini.
Mungkin karena dia anak baru, fikirku waktu itu.
Karena aku juga gak punya teman akrab dikelas itu, jadi aku dekati dia, siapa tau bisa jadi teman mengobrol, lumayan..Selama belajar bahasa Inggris di kampus ini, aku memang merasa kurang nyaman, sebagai satu-satunya yang terlihat muslim dengan jilbabku.Walaupun sebenernya nggak ada masalah dengan hal itu.
"hai..I'm vera, are you a new student..?" tanyaku basa basi
"hai.,yes..i'm Aya..." katanya, agak canggung
"where're u from..? tanyaku lagi
"Osaka.." jawabnya
"Haa..! Osaka yg dijepang itu...? aku langsung bengong
"iyaa..." jawabnya

Dan sejak hari itu, kami jadi akrab. Sering ngobrol, curhat dan hang out bareng.

Aya Yamamoto nama lengkapnya, Dia mahasiswi di sebuah universitas di Jepang yang sedang penelitian di Indonesia selama satu tahun. Sambil penelitian itulah, Aya belajar bahasa Inggris bareng aku di Universitas ini, yang katanya tempat belajar bahasa Inggris paling top se-Asia Tenggara.
Walaupun ikutan kelas bahasa Inggris, jangan ditanya gimana lancarnya bahasa Inggris Aya waktu itu, kacau balau...! hehe
Dan bahasa Indonesianya Aya juga sama kacaunya. 
Lantas, bagaimana aku dan Aya bisa saling curhat? 
Biasanya, kami selalu bawa kamus kalau ngobrol. Aya  bawa kamus Inggris-Jepang, dan aku bawa kamus Indonesia-Inggris.
Jadi nih, kalo aku mau cerita, aku translate dulu ke bahasa Inggris, trus si Aya translate lagi ke bahasa Jepang.
Sedikit ribet, tapi seru! cuma, kalo cerita yang lucu jadi telat ketawanya, hihi...

Banyak kenangan indah yang kulalui bareng Aya di Jogja, salah satunya adalah ketika aku comblangin dia dengan salah satu teman kami, dan akhirnya berhasil pacaran. Waktu itu Aya sudah punya pacar di Jepang, cuma karena cowok itu baik, dan aku kasian lihat Aya kemana-mana sendirian, jadi aku komporin deh Aya buat pilih cowok Indonesia itu. Agak merasa bersalah ketika aku anter Aya ke warnet buat putusin pacar jepangnya. Dia nggak bisa mendua, walaupun kecil resiko ketauan. Keluar dari warnet Aya terdiam, merasa sangat bersalah, dan berulang-ulang berkata, "aku sangat kejam", "aku sangat kejam"..
Ternyata benar yang kutonton di film-film. Perempuan Jepang cenderung setia.

Aya penggemar musik Indonesia, band favoritenya adalah Dewa, sama dengan aku.
Suatu hari Dewa konser di jogja, aku pengen ajak Aya, tapi gak enak, karena itu di jam kuliah, berarti harus bolos. Kalo aku sih gak masyalah (psst.!), tapi kufikir, orang Jepang kan sangat disiplin, jadi gak bakalan mau bolos. Tapi tetap kujajaki kemungkinan itu.
"ayaa.., besok ada kelas gak..?"
"ada, listening dan stucture" jawabnya
"eeng..ya udah deh, gak jadi."kataku putus asa.
"tapi bisa bolos kok..mau kemana..?"
Aku bengong sekaligus bahagia.Ternyata ada juga Jepang yang bandel, hehe.
Dan besok malamnya kami duduk manis di tribun GSG UGM, tempat konser berlangsung. Pas Once nyanyi Cukup Siti Nurbaya, Aya terlihat sangat menikmati, tepuk tangan heboh diakhir lagu.
"emang kamu tau maksudnya..? tanyaku keheranan.
"tidaaak.." katanya.
Laah...,tadi ngapain se antusias itu kalo gak tau maksudnya.
"bisa tolong ceritakan arti lagu itu..?" pintanya penuh harap.
Dan akhirnya sepanjang perjalanan pulang, aku menceritakan tentang kisah dibalik lagu itu, lengkap dengan cerita Siti Nurbaya-nya. Kali ini gak perlu pake kamus, selain gelap dan ribet, kami berdua sudah ada kemajuan bahasa Inggrisnya, campur Tarsan dikit siih., hehe..

Hari-hari berlalu, sampai gak terasa, penelitian Aya sudah selesai. Artinya Dia harus segera kembali ke Jepang. 
Sediih deh.., dan merasa kehilangan. Apalagi karena setelah itu aku kehilangan kabarnya. Sempet kirim email sekali, tapi karena waktu itu aku masih gaptek berat, jarang banget berhubungan dengan internet sampe emailku yang dulu itu hilang entah kemana.
Sempet juga ketemu pacarnya, yang ternyata sudah putus beberapa  bulan setelah Aya pulang ke Jepang.
Hilanglah juga kesempatan buat melacak keberadaan Aya.
Masih berharap, suatu hari nanti ketemu lagi, atau siapa tau Aya tiba-tiba nemu tulisan ini dan langsung hubungi aku.
Waah..., I'll be very happy..semoga benar-benar terjadi...

Aya Yamamoto, semoga kita bisa ketemu lagi yaa..
I miss u..,much...!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS