Powered by Blogger.
RSS

Tips n Trik mengenalkan Bahasa Inggris Kepada Anak


Kapan sih waktu yang tepat untuk mengenalkan bahasa Inggris kepada anak?....? caranya gimana......?? 

Sebagai salah seorang guru bahasa Inggris di sebuah lembaga kursus ternama di Indonesia ( hehe, narsis dikit gpp ya..! ) aku sering dapet nih.... pertanyaan ini. Dulu, waktu belum punya anak, aku punya cita-cita luhur untuk mengajarkan bahasa Inggris sejak anakku mulai belajar ngomong. Udah kebayang deh...rasanya kereen banget kalo aku ngorol nanti sama anakku cas cis cus gitu..
Tapiii......pas udah punya  faiz,  aku nonton tayangan infotainment, waktu itu Tamara Geraldine lagi cerita kalo anaknya mengalami  gejala “bingung bahasa” , yaitu terlambat bicara gara-gara bingung, disekolah bahasa pengantarnya bahasa indonesia, sedangkan dirumah ngobrolnya pakai bahasa Inggris. Waduh, jadi bingung nih..!
Alhamdulilah, pada suatu seminar ketemu dengan kak Seto, dapet kesempatan  bertanya,langsung deh aku tanya tentang kasus “bingung bahasa”ini. Menurut kak Seto siih…, asal situasinya konsisten,insya allah bisa mencegah kasus “bingung bahasa ini”.
 Beliau mencontohkan, ada seorang anak yang lancar 3 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Jawa. Selidik punya selidik…, ternyata ayah sang anak adalah orang Inggris, ibunya orang Indonesia, dan pengasuhnya  adalah orang Jawa.  Ketiga orang tersebut  berinteraksi dengan sang anak dengan bahasanya masing-masing. Naah….., baru jelas aku maksud dari konsisten disini.
Tetapi eh tetapi….., sebagai orang yang agak sedikit ngeyel dan kritis,  aku nggak langsung  percaya dengan informasi yang kuterima begitu saja, sebelum melihat bukti atau mendengar referensi lain dari pihak-pihak yang kredibel.
Aku memutuskan untuk menunda mengajarkan bahasa Inggris ke Faiz sambil cari-cari referensi lain, tetapi karena pada waktu itu ruang tamu rumahku dijadikan kantor Expert, bisnisku dibidang  konsultan Bahasa Inggris, secara tidak langsung Faiz terekspose dengan bahasa Inggris melalui percakapanku dengan teman-teman, buku-buku, poster-poster,video dll yang berbau bahasa Inggris.
Tiba-tiba, pada suatu hari Faiz mengucapkan sesuatu dalam bahasa Inggris. Pada saat itu usianya sekitar 3 tahun, takjub juga aku mendengarnya, apalagi dia mengucapkannya sesuai konteks. Sejak saat itu Faiz rajin bertanya gambar-gambar, “ini bahasa iggisnya apa bunda?” tentu saja dengan senang hati aku menjelaskan, tapi nggak pernah dengan sengaja memberi tahu kalau dia nggak minta. Kesimpulan yang kudapat pada waktu itu adalah, umur tiga tahun merupakan waktu ideal untuk mengenalkan bahasa Inggris kepada anak.
Sejak saat itu vocab Faiz berkembang lumayan pesat, kebetulan dia suka nonton video, jadi kubelikan video Dora, Diego dan Brainy Baby versi bahasa Inggris, lumayan membantu untuk aksen dan pronounciationnya. Ada kejadian lucu, pada suatu hari Faiz dan saudara-saudaranya sedang berkumpul dirumah neneknya, kebetulan aku harus mengajar waktu itu. Pas aku datang, kakakku  membukakan pintu de tangan wajah lega. Ternyata Faiz sedang cry bombay dikerubungi oleh para sepupunya yang sibuk mengacungkan benda satu persatu. Rupanya, faiz meminta sesuatu tapi tak seorangpun bisa menebak apakah itu? Kenapa  coba......? karena eh karena.....Faiz nggak tau nama benda tersebut dalam bahasa Indonesia.
Kira-kira begini nih situasinya...
Faiz                 : (sambil cry bombay ) “citchi teep.....!!!!”
Sepupu 1        : dicicip..?
Faiz                 : bukaaan....”cithi teep...!!!”
Sepupu 2        : (mengacungkan sebuah benda)  ”ini bukan...?”
Faiz                 : (makin cry bombay) “bukaaan.....!!!!!”
Para sepupu  pasang muka bingung, pas melihat aku datang faiz langsung menghambur memeluk dengan lega “buundaaaa.....!” tangisnya. Mugkin dia lega pada akhirnya datang juga satu satunya orang yang paling mengerti dunianya.
Sebenarnya apa coba, benda yang diminta Faiz..? Tebak....! jeng jeng.....! benda tersebut adalah ..........sticky tape sodara-sodara...!,hehe.Selotip loooh....! dia butuh selotip untuk  menyambung rel keretanya yang patah. Jadi kesel banget nggak ada yang ngerti maksudnya.
Kisah ini melatar belakangi kesimpulan kedua yang kudapat; selalu mengenalkan versi bahasa Indonesia dari bahasa Ingris yang kita ajarkan. Masih berkaitan dengan konsistensi yang disampaikan oleh kak Seto diatas tadi ya...ini bukti nyatanya. Tapi kalau menurutku sih, sebabnya yaa karena anak kita harus berinteraksi dengan orang-orang disekelilingnya, termasuk keluarga besar yang notabene berbahasa Indonesia. Nggak lucu kaan kalau suatu saat neneknya bertanya “Faiz..udah makan belum?” trus Faiz dengan muka bingung jawab “ I beg your pardon please...?” he he...ini versi  lebaynya yaa, jangan diambil ati.
Penting untuk aku share disini bahwa nggak perlu menterjemahkan setiap kata atau kalimat bahasa Indonesia ke dalam bahasa Inggris demi anak tau kedua versinya.
Trus gimana doong.....??
 kalo pengalamanku nih, ada saat aku berbahasa Inggris dan ada saat aku berbahasa Indonesia untuk mengatakan hal atau menunjuk benda yang sama. Intinya adalah internalisasi langsung, bukan hapalan.
Pengajaran bahasa jauh lebih efektif melalui internalisasi langsung dari pada menghapal. Coba deh dibuktikan, mengajar nama-nama hewan dengan menunjuk langsung ke hewannya atau gambarnya. Hari ini versi bahasa Indonesia, besok bahasa Inggris. Atau bisa juga ibunya versi bahasa Indonesia, ayahnya versi bahasa Inggris. Dibandingkan dengan menyuruh anak menghapal kucing bahasa inggrisnya cat, anjing bahasa Inggrisnya dog....dst. Mana yang lebih efektif?
O ya, satu lagi....ekspose anak dengan bermacam-macam materi berbahasa inggris yang menyenangkan. Seperti video, lagu-lagu dan buku cerita berbahasa Inggris. Katanya siih...otak anak itu ibarat spons yang sangat mudah menyerap informasi. Supaya lebih mudah diterima, harus yang menyenangkan. Jadi hampir semua yang didengar akan terekam dan tersimpan rapi dalam memory di otaknya. Pada suatu saat nanti, ketika anak diajak menggunakan kata-kata tersebut dalam konteksnya, otaknya tinggal melakukan proses recalling. Jadi, prosesnya jauh lebih cepat kaan.... daripada mulai dari awal.
Yang terakhir nih, jangan pernah memaksa anak. Setiap anak adalah pribadi yang unik, jadi suatu teori belum tentu bisa mempunyai hasil yang sama jika diterapkan pada anak yang berbeda. Kondisi yang ku paparkan diatas adalah pengalaman pribadiku dalam mengenalkan bahasa Inggris ke Faiz, anakku yang saat ini usianya lima tahun. Alhamdulilah, saat ini sudah nampak hasilnya. Setidaknyauntuk percakapan sehari-hari faiz nggak ada kesulitan, tapi ada kalanya dia nggak mood,”pakai bahasa indonesia aja siiih....! katanya. Kalau udah begitu yaa..aku nggak maksa deeh...!
Kesimpulannya nih :
  1. Usia tiga tahun merupakan usia ideal dalam mengenalkan bahasa Inggris kepada anak, pada usia tersebut anak mulai aware bahwa  suatu benda bisa mempunyai  beberapa nama yang artinya sama, atau ada cara lain selain menggunakan bahasa indonesia untuk menyatakan maksud yang sama.
  2. Untuk mencegah “bingung bahasa”, sebaiknya anak  tau versi bahsa indonesia dari bahasa inggris yang diucapkan.
  3. Internalisasi langsung , jangan menghapal.
  4. Ekspose anak dengan bermacam materi berbahasa inggris seperti video, buku cerita atau lagu-lagu yang menyenangkan.
  5. Jangan pernah memaksa.

Okee......segitu dulu yaa sharingnya, nanti kalau ada perkembangan terbaru insya allah ku  up date lagi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mempraktekan Teknik Hynoparenting





Teman-teman, aku baru dapat artikel menarik mengenai Hypnoparenting dari Webnya Imsa-Sister.
Saat ini aku sedang mencoba mempraktekkan teknik ini untuk mengatasi masalah Faiz yang amat pemalu supaya lebih berani dan untuk menyapih si Adek yang sudah lewat 2 tahun masih belum rela untuk berhenti minum asi.Insya allah nanti kalau sudah berhasil aku tulis lagi ya laporannya, siapa tahu bisa bermanfaat untuk teman-teman yang punya pengalaman yang sama.

Aku share yaa......
Hipnotis yang dari dulu kita kenal adalah suatu cara membuat orang lain mau saja melakukan hal-hal yang buruk atau memalukan di luar kesadaran. Kita tahu di Indonesia banyak  kasus kriminal yang menggunakan hipnotis.. ada yang bilang ‘digendam’ dilihat matanya atau disentuh bahunya..terus jadi nurut sama segala perintah penghipnotis, ada yang dengan sukarela menyerahkan uang, perhiasan dan barang berharga lainnya.

Hipnosis merupakan kajian ilmu di tataran logika ilmiah yang sudah berkembang penggunaannya...bukan hipnosis yang buruk tapi hipnosis yang digunakan secara positif untuk menanamkan pekerti, untuk terapi terhadap suatu kesalahan perilaku dll. Dan yang terpenting, ternyata hypnoparenting yang mengandung unsur hipnosis, bisa menjadi alternatif kita dalam mendidik anak secara efektif.
Menurut pakar Hypnotherapy, Dr. Nurcholis Majid, M Kes., hipnosis sesungguhnya terjadi setiap hari dalam hidup kita tanpa kita sadari. Karena manusia bertindak dan berperilaku berdasarkan apa-apa yang diatur dan dipikirkan oleh alam sadarnya maupun berdasarkan apa-apa yang diimajinasikan dan diyakini alam bawah sadarnya. Bisa dikatakan bahwa Hipnosis adalah bentuk komunikasi kita dengan dunia alam bawah sadar.
 
Teknik Hypnoparenting melengkapi konsep parenting yang sudah ada. Teknik ini bisa jadi alternatif anda dalam mendidik anak. Prosesnya tidak terlalu sulit. Kata kuncinya tetap seperti konsep parenting pada umumnya, keteladanan dan konsistensi.

Hypnoparenting sebenarnya bukan teknik yang sama sekali baru dalam mendidik anak. Sehari-hari sebenarnya para orangtua sudah melakukan hypnoparenting bagi anak-anak mereka. Demikian Adjeng Lasmini B Tjahyono, psikolog di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, menjelaskan. Nasehat-nasehat singkat sebelum anak berangkat sekolah seperti, “Hati-hati di jalan ya, Nak,” adalah sebuah contoh sederhana proses hipnosis, yang dilakukan orangtua pada anak-anaknya berulang-ulang setiap hari.

Menyertai kalimat itu, Ibu pun mengelus kepala anak hingga kasih sayang dan ketulusan ibu bisa dirasakan si anak, maka kalimat yang diucapkan itupun bisa lebih mempengaruhi anak. Itulah teknik hypnoparenting paling sederhana yang dilakukan orangtua setiap hari.

Sebelum melakukan hypnoparenting secara lebih sungguh-sungguh, orangtua harus mengerti dirinya sendiri dan kalau memang perlu berubah untuk menjadi lebih baik, maka berubahlah. Sebagaimana konsep parenting manapun, orangtualah yang harus memberdayakan diri sendiri sebelum mengubah perilaku anak.

Ketika orangtua sudah siap maka proses hypnosis pada anak bias dilakukan dengan cara-cara sbb:

  1. Rileks
  2. Waktu yang tepat
  3. Gunakan bantuan
  4. Lakukan Body Contact (Kontak tubuh)
  5. Kalimat sugesti – Afirmasi positif
  6. Pengulangan
  7. Tetap berpikir positif


RILEKS

Saat melakukan proses hipnosis orangtua dan anak seharusnya dalam keadaan rileks, santai dan tenang. “Jadi kita memanfaatkan efeknya. Bioelektromagnetik yang terjadi karena si orangtua rileks itu yang ditangkap oleh anak. Jadi aura kasih sayang itu tertangkap oleh anak. Maka anak itu juga akan memberikan feedback positif,” papar Adjeng Lasmini.

Kondisi rileks bisa didapatkan dan diusahakan orangtua dalam kegiatan sehari-hari, seperti olah raga, mendengarkan musik, melakukan perawatan diri atau rekreasi. Bila ingin lebih terprogram untuk mendapatkan efek rileks orangtua bisa mengikuti program rileksasi otot, nafas dan pikiran.

WAKTU YANG TEPAT

Waktu yang efektif untuk melakukan hipnosis adalah saat anak dalam keadaan terfokus dan saat tidur. Lebih detail Adjeng menjelaskan waktu hypnosis yang bisa dilakukan saat anak sedang rileks dan terfokus, saat lelah, saat sakit, saat tengah menyusui, saat hujan turun, saat bercerita, saat anak butuh bergantung, dan saat tidur yang dalam.

Dr Nurcholis Majid, M Kes, hipnoterapis dan trainer for hypnotherapy and hypnosis, menambahkan bahwa memang waktu untuk melakukan hypnosis tak harus menjelang tidur atau bangun tidur. Pada saat anak bermain pun, selama dia hanya focus ke satu titik hipnosis bisa dilakukan.

Baik Adjeng maupun Nurcholis sama-sama mengingatkan untuk menghindari anak-anak tidur di depan televisi yang masih hidup. Dikhawatirkan pada waktu menjelang tidur – yaitu saat anak-anak mulai memasuki kondisi alpha dan waktu yang tepat dilakukan hypnosis – ternyata dimasuki tayangan televisi di depannya, yang amat mungkin bermuatan negatif. Hingga bukan tak mungkin nilai itu diserap di alam bawah sadarnya.

GUNAKAN BANTUAN

Agar lebih memberi efek, Adjeng menganjurkan agar dalam proses hypnosis itu disertai juga dengan suara-suara yang membantu, misalnya detak suara jam, musik atau suara indah ayah dan ibu.

LAKUKAN BODY CONTACT

Kontak tubuh ini harus dilakukan berulang-ulang dan monoton, misalnya usap-usap kepala dan dahinya atau punggungnya. Bisa dilakukan saat anak dalam kondisi tidur yang dalam atau kondisi lainnya.
Pada kondisi memungkinkan, kontak tubuh yang disertai sugesti bisa dilakukan seperti mengajak anak tos, jabat tangan atau genggam tangan.

KALIMAT SUGESTI – AFIRMASI POSITIF

Selalu gunakan kalimat-kalimat positif saat melakukan hipnosis. Seperti pada contoh orangtua yang melepas anak-anaknya ke sekolah tadi, “Hati-hati di jalan,” yang merupakan kalimat positif.
Jangan ucapkan, “Hati-hati ya…Jalan yang benar, kalau tidak nanti kamu bisa ditabrak.” Ini menandakan kecemasan orangtua yang bias ditangkap anak sehingga malah bersugesti negatif.

“Sebab ada kemungkinan daya kritis anak sedang turun, sehingga kata-kata negatif itulah yang terserap,” kata Adjeng.

Kata-kata tidak atau jangan sebaiknya juga dihindari, karena ada kemungkinan anak tidak bias merangkum keseluruhan kata dalam proses hipnosis dirinya. Misalnya, contoh Adjeng, kata “tidak cemas” atau ”jangan cemas”. “Kalau tingkat kedalaman hipnosisnya sudah dalam, otaknya tidak mampu lagi merangkum kedua kata jadi satu. Yang tertangkap adalah kata ‘tidak’ dan ‘cemas’ yang justru berarti negatif,” terang Adjeng.

Untuk amannya, maka sebaiknya selalu gunakan kata atau kalimat positif karena orangtua tak selalu tahu apakah si anak dalam kondisi hipnosis yang masih dangkal atau sudah dalam. Jadi lebih baik gunakan kalimat ‘semakin rajin dan semangat’, daripada kalimat ‘tidak malas lagi’.

Lalu hindari pula kata ‘akan’ karena menyiratkan suatu proses atau sesuatu yang belum terjadi. Kalimat ‘kalau kamu bangun pagi kamu akan tidak rewel’, contoh Adjeng, sebaiknya diganti dengan ‘setiap kamu bangun tidur, kamu senang’.

Nurcholis menganjurkan juga untuk menggunakan kalimat-kalimat  yang pendek dan sederhana agar mudah ditangkap anak. Misalnya untuk anak yang tidak suka susu, katakan saja ‘susu itu enak, susu itu enak’. Begitu berulang-ulang.

PENGULANGAN

Ulangi semua proses itu berkali-kali secara konsisten. Sebaiknya beri  waktu dari satu sugesti ke sugesti untuk kasus berlainan. Misalnya dua bulan ini orangtua menghipnosis anak agar jangan mengompol, baru setelah dua bulan itu orangtua menghipnosis agar anak suka makan sayur, misalnya.

TETAP BERPIKIR POSITIF

Perlu dipahami para orangtua bahwa proses hipnosis pada anak ini bukan proses sulap, dimana perubahan terjadi dalam waktu singkat. Kekonsistenan orangtua dalam melakukan hypnosis, sekaligus juga menciptakan lingkungan yang baik bagi perubahan anak harus terus dilakukan waktu demi waktu. Misalnya kalau anak disugesti untuk rajin belajar, maka ciptakanlah suasana yang menyenangkan untuk belajar, sementara orangtua juga harus mencontohkan bagaimana mereka juga tampak senang belajar.

Bila belum terjadi perubahan tetaplah berpikir positif, bahwa kelak anak akan berubah jadi lebih baik. Jangan sampai orangtua memandang negatif anak karena belum juga ada perubahan.

Jadi tetaplah konsisten dan berilah teladan.
(Asmawati/ wawancara Dina dan Agus)

Sumber : Majalah Ummi, No 04/XXAgustus 2008/1429 H

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Resep Puding Coklat legit

Ini adalah resep puding coklat favorit faiz, my first son. Setelah melalui berbagai uji coba, entah yang keberapa kali, akhirnya terciptalah resep puding yang pas rasanya, setidaknya menurut faiz dan aku hehe...silahkan dicontek, semoga bermanfaat...
Bahan :
1 bungkus agar-agar coklat, biasanya aku pakai merek swallowglobe
1 bungkus nutrijel coklat
1 liter susu segar, putih
500 ml air dingin
2 gelas belimbing gula pasir, pakai gulaku biar bersih

Cara membuat :
Aduk  gula pasir, nutrijel dan agar-agar sampai tercampur rata
tuang susu dan air, aduk lagi sampai tercampur, masak diatas api sedang sampai mendidih, tunggu lima menit sambil terus diaduk, angkat, tuang dalam cetakan.

Notes :
1.  Selalu aduk agar dan gula sebelum dicampur air supaya tidak menggumpal
2.  Jangan berhenti mengaduk sampai adonan mendidih, supaya adonan tercampur rata dan tidak gosong
3. Basahi cetakan dengan air dingin matang sebelum dituang, supaya puding mudah dilepas
4. Rasa coklat  puding ini tidak terlalu pekat, kalau mau lebih terasa, bs ditambah coklat bubuk sesuai selera
5. Susu boleh diganti yang rasa coklat, tapi gulanya harus dikurangi karna susu rasa coklat biasanya cenderung manis.

ok....! selamat mencoba ya....semoga sikecil dan ayahnya suka.....amiiiinn....!






,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Parenting

It's about Parenting tips n tricks

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TEFL

Teaching English as a foreign language (TEFL) refers to teaching English to students whose first language is not English. TEFL usually occurs in the student's own country, either within the state school system, or privately, e.g., in an after-hours language school or with a tutor. TEFL teachers may be native or non-native speakers of English.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Alhamdulilah.....

Alhamdulilah......akhirnya bisa punya blog sendiri, setelah sekian lama hanya memendam angan-angan.Ya, bayangkan saja, program komputer yang aku tau cuma ms.word, itu aja nggak lancar. Berteman dengan internet pun baru beberapa bulan terakhir, hehe...sebenarnya mungkin normal buat orang-orang lain yaa...tapi teman-temanku sering terheran-heran.Secara....istrinya seorang dosen IT gitu loh....
Semoga,blog ini bermanfaat bagi kemaslahatan umat (lebay dikit gpp ya..) dan membawa berkah bagiku dan para visitor melalui tulisan-tulisan yang kubuat nantinya.
Terimakasih yaaa buat suamiku tercinta yang telah  membantu mewujudkan angan-anganku, you're the best i've ever had... dan jugaa. dbc network yang menjadi pemicu semangat dan alasan utama terbentuknya blog ini.
and for the the visitors....happy visiting yaa......enjoy....!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS