Powered by Blogger.
RSS

Tempat Horor itu Bernama Sekolah..

Dulu... tempat itu terasa begitu indah karena dihiasi tawa dan canda anak-anak yang lepas tanpa beban
Seharusnya...tempat itu memang senantiasa begitu, menjadi tempat belajar, bergaul, dan beramal para pahlawan tanpa tanda jasa.

Entah sejak kapan tanggal pastinya..tapi, semakin lama, tempat itu terasa semakin horor.
Dengan berbagai aturan, pelabelan, dan diskriminasi dengan judul keren..:RSBI
Senyum ceria mereka memudar, megingat PR yang tak kunjung usai.
Wajah mereka lelah, dengan sederet jadwal les yg padat tanpa kompromi.
Langkah mereka lunglai, setelah mengikuti berbagai remedial yang nggak jelas arahnya.
Otak mereka penuh..dengan berbagai rumus dan hapalan yang entah kapan akan mereka gunakan.

Apakah untuk menjadi seorang Public Relation harus hapal rumus-rumus fisika?
Apakah untuk menjadi seorang politisi harus hapal rumus-rumus kimia?
Apakah untuk menjadi marketing yang handal harus hapal jenis-jenis alga?
Apakah untuk menjadi dokter harus hapal gerakan lempar lembing dan bisa menggambar lapangan sepak bola?

Para ibu yang juga bingung, dengan wajah prihatin mempunyai jawaban yg nyaris seragam " gimana yaa..emang udah tuntutannya beginii.., kalo kita nggak ngikutin, nanti ketinggalan.."

Fuiih..!
Sampai sekarang aku nggak ngerti maksudnya.
Tuntutan...?? siapa yang menuntut..? apa haknya menuntut...? trus siapa yang dituntut..? kenapa juga mau dituntut..? karena aku kok sama sekali nggak ngerasa ada yang menuntut, jadi nggak pernah ngerasa tertuntut, haiyah...! kok malah makin ribet.

Seandainya.... para pahlawan tanpa tanda jasa itu menyadari, bahwa proses transfer ilmu yang dilakukanya dengan baik dan benar merupakan amal jariyahnya di akhirat nanti...
Seandainya.... para pembuat kebijakan itu menyadari bahwa segala kebijakan yg dibuatnya, merupakan amanah yg harus dipertanggung jawabkan.
Seandainya..para orang tua mau belajar dan berfikir dengan lebih bijaksana...
mungkin, suatu saat nanti, tempat itu akan menjadi kembali indah.
Dihiasi oleh senyum-senyum polos yang kembali merekah.
Serta tawa dan canda yang tak kunjung habisnya.
Tempat itu bernama...Sekolah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS